Pro-Kontra Mata Uang Kripto di Sejumlah Negara di Dunia

Mata Uang Digital Kripto Mata Uang Digital Kripto

Akhir-akhir ini banyak terjadi perbincangan seputar mata uang kripto. Mulai dari informasi yang terdengar optimis hingga berita tentang kehancuran mata uang kripto. Singkatnya, kenaikan dan penurunan harga memancing kepanikan di pasar.

Pergerakan harga dinilai terlalu ekstrem jika dibandingkan instrumen investasi lain seperti saham. Sedang perdagangan saham sendiri mempunyai Auto Rejection yang fungsinya secara otomatis menghentikan transaksi sementara waktu. Dengan metode tersebut, kemungkinan terjadinya harga naik dan turun secara ekstrem bisa dihindari.

Selain dikenal sebagai mata uang digital, kripto juga bersifat terdesentralisasi. Dan, karena alasan tersebutlah yang membuat banyak beberapa negara di dunia menolak kripto di negaranya.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa hanya sedikit negara yang menolak mata uang ini, di antaranya seperti China, Rusia, Bolivia, Vietnam, Kolombia, dan Ekuador.

Alasannya mulai dari sisi volatilitasnya, ancaman moneter, desentralisasi, terkait perdagangan narkoba, dan pencucian uang. Meski begitu, ternyata masih banyak di antara negara besar di dunia yang menerima mata uang ini seperti Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, dan lainnya. Lantas, bagaimana dengan posisi Indonesia?

Pada realitanya pemerintah Indonesia menerima dan mendukung kripto sembari mengeluarkan kebijakan pengenaan pajak. Alasannya, pemerintah menganggap kripto sebagai kemajuan teknologi yang layak diterima.

Seperti yang umum diketahui, mata uang kripto menggunakan teknologi Blockchain. Blockchain sendiri merupakan teknologi yang digunakan sebagai sistem bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi.

Jadi, lebih jauh, Blockchain merupakan sekumpulan data-data yang tersimpan di dalam internet dan tersebar di seluruh dunia. Sehingga, data-data tersebut menjadi saling terhubung satu sama lain dan sulit untuk diretas.

Data-data tersebut, oleh server yang bekerja 24 jam setiap hari disematkan di dalam komputer. Umumnya, di dalam mata uang kripto server ini disebut penambang kripto. Adapun tugas penambang sendiri adalah memvalidasi seluruh transaksi yang sedang terjadi.

Bisa dikatakan, sistem yang dimaksudkan tersebut menggantikan validasi pada mata uang fiat yang menggunakan jasa perbankan. Ketika sedang terjadi transaksi, maka akan tercipta blok baru. Blok tersebut berisi data-data transaksi yang harus dipecahkan. Dan, dalam setiap pemecahan blok berguna untuk memvalidasi setiap transaksi yang ada.

Diperlukan adanya algoritma untuk memecahkan sebuah blok baru dengan tingkat kesulitan yang disebut difficult. Maka, semakin tinggi tingkat kesulitan semakin sulit pula sebuah blok untuk dipecahkan. Setiap penambang bertugas memecahkan algoritma untuk suatu transaksi. Jika transaksi tersebut berhasil diselesaikan, maka penambang berhak memperoleh imbalan berupa koin kripto yang ditambangnya. Cara tersebut merupakan metode Proof Of Work atau disingkat POW.

Sistem desentralisasi memiliki kelemahan dengan tidak adanya yang mengatur dan mengawasi transaksi. Sehingga, ada kemungkinan indikasi kejahatan karena sukar terdeteksi.

Lebih jauh, berikut ini akan dijabarkan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada mata uang kripto.

Kelebihan

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, mata uang kripto adalah mata uang yang terkoneksi langsung dengan perkembangan teknologi Blockchain yang tidak memiliki pihak pengatur transaksi alias terdesentralisasi. Dengan pergerakan harganya yang mengikuti pasar, sering kali pergerakan harga bisa sangat ekstrem. Selain itu, mata uang ini juga lebih sulit untuk diretas. Hal inilah yang membuat mata uang kripto aman dari segala bentuk pencurian.

Keunggulan lainnya ada pada biaya transaksi yang jauh lebih rendah dari pada bank konvensional yang mematok biaya transfer yang cukup tinggi. Kecepatan transaksinya dinilai melebih kecepatan perbankan yang tersentralisasi. Selain itu, mata uang kritpo juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi. Poin-poin tersebutlah yang membuat mata uang kripto lebih unggul dibandingkan mata uang fiat.

Kekurangan

Sejauh perkembangan teknologi hingga menjadi seperti saat ini, tidak ada mata uang yang sempurna. Terkadang mata uang kripto sering membuat rugi para investor pemula. Bukan tanpa alasan, kurangnya pengetahuan tentang investasi kripto menjadi ganjalan utama para investor pemula.

Masalah lainnya terdapat pada sifatnya yang terdesentralisasi. Dengan tidak adanya pihak yang mengatur dan mengawasi perdagangan mata uang kripto, memungkinkan untuk disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Misalnya, ketika ada indikasi transaksi ilegal, negara tidak dapat mendeteksi identitas pengirim dan penerima transaksi tersebut. Selain itu, banyaknya koin yang menggunakan metode POW menyebabkan perlunya energi yang cukup besar.

Seperti krisis energi yang terjadi di China. Krisis tersebut mengakibatkan pemerintah China melarang kegiatan penambangan kripto.

Kabar baiknya, kini sudah ada metode Proof of Stake yang lebih ramah lingkungan. POS direncanakan untuk diterapkan di sejumlah besar mata uang kripto seperti di koin Ethereum.

Walaupun mempunyai sisi negatif, banyak yang menilai mata uang kripto lebih dominan ke sisi positif seperti kegiatan investasi, transfer dengan kripto, transaksi antar negara, dan sebagainya. Bahkan, perusahaan besar seperti Facebook telah menggunakan mata uang kripto pada proyek Metaverse.

Mata uang kripto juga dipandang sebagai sebuah terobosan baru dan modern yang mendorong lebih banyak kemajuan teknologi.