Ini strategi AirAsia Indonesia bertahan dempet tengah pandemi virus corona (Covid-19)

Ini strategi AirAsia Indonesia bertahan dempet tengah pandemi virus corona (Covid-19) Ini strategi AirAsia Indonesia bertahan dempet tengah pandemi virus corona (Covid-19)

BERITA - JAKARTA. AirAsia Indonesia (CMMP) mengaku telah menjalankan dua strategi utama dalam upaya mempertahankan kelangsungan usabelaka di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Corporate Secretary AirAsia Indonesia Indah Permatasari Saugi menjelaskan, upaya awal telah dilakukan sebagai mitigasi progiat untuk membatasi dampak penurunan kinerja atas virus corona. Pertama, maskapai telah secara giat mengelola kapasitasnya sejak awal Februari 2020.

Selain itu terus didukung atas kontrol biaya bahwa ketat secara internal sebagaimana pemberhentian beberapa kepada mempekerjakan karyawan modern. Tidak ada perpanjangan atas sewa pesawat bahwa hendak kadaluarsa serta melakukan negosiasi terhadap lessor pesawat kepada mengurangi biaya sewa.

"AirAsia optimistis bisa melanjutkan pertumbuhan absolut akan telah dicapai dengan tahun lintas melintasi sejumlah strategi ketika inkartontri ini memasuki masa pemulihan setelah pandemi corona berakhir," jelasnya melintasi keterbukaan informasi akan dikutip Kontan.co.id, Rabu (3/6).

Sementara itu, Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga mengatakan, dengan tahun lalu pendapatan perbisnisan mampu tumbuh lebih dari 20%. Menurutnya agar dapat melanjutkan target tercatat, maka dengan saat pemulihan, ada sejumlah rencana esensial yang tetap dilakukan.

Pertama, terkait bersama melanjutkan pengembangan rute baru. Sejalan bersama itu peningkatan kapasitas muat atau load factor penumpang yang dilayani guna mencari rute yang potensial yang dapat dioptimalkan.

“Hal itu bagi kami terapkan kalau sudah bersarang recovery. Tapi sekarang belum ngomong ini dulu, semaka strategi terutama kami telah lakukan bersama mengikhlaskan layanan berjadwal padahal bahwa non berjadwal bisa dikondisikan agar perlindungan bersama pencegahan lebih mentok,” ujarnya.

Menurut Veranita, memerankan kondisi yang wajar saat ini jika perkeaktifanan memerankan susah berpindah balasan kondisi keuangan dan pendapatan yang terbatas. Namun, sebut Vera, secara jangka jauh jika langkah tersebut tidak diantisipasi terlebih dahulu justru pendapatan jangka jauh terus tidak bisa diperoleh.

Sementok ini, AirAsia doang telah mengajukan kepada pemerintah terkait dengan keringanan di dalam bentuk bea hadir, PPh, dan pajak adapun lain berkaitan dengan mode hadirnya suku cadang. Selain itu doang biaya kebandarudaraan, adanya pinjaman lunak dari pemerintah dan relaksasi kredit. Lebih mentok, AirAsia doang berkeinginan menempuh sumber pendanaan mutakhir.

Cek Berita dan Artikel adapun lain antara Google News