Negara adalah suatu wilayah yang memiliki kekuasaan politik yang berdaulat, yang dibatasi oleh batas-batas geografis dan diakui secara internasional sebagai suatu entitas politik yang berdiri sendiri. Dalam proses pengelolaan suatu negara, maka sebuah negara harus memiliki sejumlah institusi yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengelola kegiatan sosial, politik, dan ekonomi di dalam wilayahnya. Negara memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan wilayah lain, di antaranya adalah:
- Kekuasaan politik yang berdaulat: Negara memiliki kekuasaan yang tidak tergantung pada kekuasaan lain, dan dapat mengeluarkan peraturan dan kebijakan yang berlaku di wilayahnya.
- Batas-batas geografis yang jelas: Negara memiliki batas-batas geografis yang jelas yang menandai wilayahnya.
- Institutions: Negara memiliki sejumlah institusi yang bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan sosial, politik, dan ekonomi di wilayahnya.
- Diakui secara internasional: Negara diakui secara internasional sebagai suatu entitas politik yang berdiri sendiri, yang memiliki hubungan diplomatik dengan negara lain.
Disamping itu sebuah negara harus mampu untuk bertahan dan berkembang terutama untuk dapat memberikan kesejahteraan kepada warga negaranya, untuk dapat melakukan itu semua maka negara perlu membangun dan melakukan eksplorasi kekayaannya. Agar dapat melaksanakan fungsinya tersebut maka sebuah negara akan membutuhkan uang yang akan dipergunakan sebagai modal awalnya seperti dijelaskan berikut ini.
Alasan Negara Perlu Berhutang
Keputusan negara untuk berhutang perlu diambil karena ada beberapa alasan, diantara alasan tersebut adalah:
- Membiayai proyek infrastruktur dan pembangunan: Negara dapat memutuskan untuk berhutang untuk membiayai proyek infrastruktur yang dianggap penting bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Proyek infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bandara dapat membantu meningkatkan akses masyarakat ke pelayanan dan peluang ekonomi.
- Membiayai belanja pemerintah: Negara juga dapat memutuskan untuk berhutang untuk membiayai belanja pemerintah, seperti belanja untuk pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya.
- Menanggulangi krisis ekonomi: Negara dapat memutuskan untuk berhutang untuk menanggulangi krisis ekonomi, seperti resesi atau krisis keuangan. Pemerintah dapat memutuskan untuk meminjam uang untuk membiayai stimulus ekonomi yang dianggap perlu untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dan mengurangi pengangguran.
- Meningkatkan akses ke pasar keuangan: Negara dapat memutuskan untuk berhutang untuk meningkatkan akses ke pasar keuangan, seperti pasar obligasi. Ini dapat membantu negara menarik investasi dan memperkuat stabilitas keuangan.
- Menguatkan reputasi keuangan: Negara yang memiliki reputasi keuangan yang kuat dapat lebih mudah memperoleh pinjaman di masa mendatang. Berhutang dengan tepat dapat membantu negara menjaga reputasi keuangan yang baik.
Kepada Siapa Negara Bisa Berhutang
Negara dapat berhutang kepada berbagai pihak, di antaranya adalah:
- Bank sentral: Bank sentral merupakan lembaga keuangan yang diberi wewenang oleh negara untuk mengelola kebijakan moneter dan mengelola utang negara. Bank sentral dapat membeli obligasi pemerintah untuk membiayai kebutuhan keuangan negara.
- Bank-bank komersial: Bank-bank komersial dapat membeli obligasi pemerintah untuk menambah aset keuangan mereka. Bank-bank komersial juga dapat meminjamkan uang kepada negara dengan membeli surat berharga yang diterbitkan oleh negara.
- Investor swasta: Investor swasta, termasuk individu dan perusahaan, dapat membeli obligasi pemerintah sebagai aset keuangan.
- Negara lain: Negara dapat meminjam uang dari negara lain melalui pinjaman internasional. Ini dapat terjadi melalui organisasi internasional seperti Bank Dunia atau International Monetary Fund (IMF).
- Lembaga keuangan multilateral: Lembaga keuangan multilateral, seperti Bank Dunia dan IMF, dapat memberikan pinjaman kepada negara untuk membiayai proyek pembangunan atau menanggulangi krisis ekonomi.
Negara harus mempertimbangkan dengan hati-hati kepada siapa ia berhutang dan memastikan bahwa kemampuan untuk membayar kembali hutang tidak terganggu. Berhutang kepada lembaga keuangan internasional atau negara lain dapat membawa risiko tambahan, seperti kemungkinan terjadinya tekanan politik atau kondisi yang ditetapkan sebagai bagian dari pinjaman.
Bangkrutnya Suatu Negara Akibat Hutang
Ternyata kebangkrutan juga dapat dialami oleh suatu negara, berikut ini beberapa negara yang sempat dinyatakan bangkrut:
1. Argentina
Argentina mengalami kebangkrutan pada tahun 2001 karena berhutang terlalu banyak dan mengalami krisis ekonomi yang parah.
2. Yunani
Yunani mengalami kebangkrutan pada tahun 2010 karena mengalami defisit anggaran yang tinggi dan berhutang terlalu banyak.
3. Venezuela
Venezuela mengalami kebangkrutan pada tahun 2017 karena mengalami krisis ekonomi yang parah dan kekurangan sumber daya alam.
4. Zimbabwe
Zimbabwe mengalami kebangkrutan pada tahun 2008 karena mengalami inflasi yang tinggi dan kekurangan sumber daya alam.
Untungnya negara Indonesia tidak termasuk dalam kategori atas, kita sebagai warganya harusnya bisa membantu supaya tidak terjadinya utang negara yang semakin besar dengan mengandalkan produk lokal supaya devisa kita tetap stabil dan tidak terkena inflasi yang mengharuskan kita berhutang kepada negara-negara lain.